Fak Fak, MediaHolongPapua.com - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menggelar pelatihan perikanan tangkap di Kampung Perwasak Distrik Fakfak Barat Kabupaten Fak Fak, Papua, pekan lalu. Pelatihan ini digelar atas kerjasama antara FPIK dengan KALEKA, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendampingan masyarakat.
Peserta pelatihan adalah para nelayan pancing ulur beserta istri. Hadir sebagai narasumber adalah Dr Iin Solihin dosen dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB University.
Menurut Dr Iin Solihin, para nelayan ini juga memiliki profesi sebagai petani pala. Mereka tergabung dalam kelompok tani dan koperasi yang diinisiasi oleh LSM KALEKA.
“Usaha penangkapan ikan dapat menjadi usaha sambilan dikarenakan musim panen pala hanya dua kali setahun, sehingga banyak waktu luang. Saat ini usaha penangkapan ikan di Kabupaten Fakfak masih relatif tradisional dengan perahu jukung (tanpa mesin) hingga menggunakan mesin “Johnson” dengan kekuatan 15 PK,” jelasnya.
Dalam paparannya, Dr Iin menjelaskan bahwa penangkapan ikan harus memperhatikan tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan. Penangkapan yang berkelanjutan harus selektif, tidak merusak habitat dan hasil tangkapannya berkualitas.
“Selain itu, proses penangkapannya tidak membahayakan nelayan, tidak membahayakan konsumen, by-catch rendah (hasil tangkap sampingan rendah), dampak ke biodiversity juga rendah dan tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi,” ucapnya.
Dari pelatihan ini, lanjutnya, terungkap bahwa kendala yang sering dialami nelayan adalah perahu yang relatif kecil sehingga tidak mampu menjangkau daerah penangkapan ikan yang lebih jauh.
“Nelayan juga memiliki keterbatasan dalam membawa es di perahu untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan. Selain itu, ada keterbatasan alat bantu penangkapan seperti GPS dan fish finder,” tandasnya. (**/Zul)
Keyword: IPB University, Fak Fak, nelayan